Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Oleh Koperasi Sarop Do Mulana Kelurahan Wek II Batangtoru

Maya Indah Lestari* -  Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Indonesia

Garbage is one of the causes of environmental pollution, both air pollution, land pollution, and water pollution. Waste problems are not only a problem in various regions, but have become a national problem in Indonesia. This was triggered by increasing population growth and the lack of proper waste management systems. This study included qualitative research using descriptive methods. Research location in Wek II Village, Batangtoru District, South Tapanuli Regency. Data collection techniques through observation, interviews and documentation studies, then in determining the sample the researcher used purposive sampling. The results of this study indicate that the forms of community empowerment through the management of organic waste into compost fertilizer by the Cooperative Sarop Do Mulana are through the provision of facilities in the form of composter baskets to the community for household scale compost fertilizer production and management training. In general, these programs have not met the indicators of empowerment. However, there was a significant change in the level of awareness and willingness to power the people receiving the Composter basket facilities and training. As for the factors that hinder the empowerment efforts in general are the lack of supervision by members of the Sarop Do Mulana Cooperative in Wek II Batangtoru village, lack of understanding to run and maintain the facilities provided and lack of motivation to run the programs that have been provided on an ongoing basis.
Keywords: Empowerment, Community, Waste, Organic, Compost.

 

Abstrak

Sampah merupakan salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, pencemaran darat, dan pencemaran perairan. Masalah sampah tidak hanya menjadi masalah di berbagai daerah, tetapi sudah menjadi masalah nasional di Indonesia. Hal tersebut dipicu oleh pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi dan minimnya sistem pengelolaan sampah yang tepat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian di Kelurahan Wek II, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi, kemudian dalam menentukan sampel peneliti menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos oleh Koperasi Sarop Do Mulana adalah melalui pemberian fasilitas berupa keranjang komposter kepada masyarakat untuk produksi pupuk kompos skala rumah tangga beserta pelatihan pengelolaannya. Program-program tersebut secara umum belum memenuhi indikator keberdayaan. Namun terdapat perubahan yang signifikan dalam tingkat kesadaran dan kemauan untuk berubah (power to) masyarakat penerima fasilitas keranjang komposter dan pelatihannya. Adapun faktor-faktor yang menghambat upaya pemberdayaan tersebut secara umum adalah kurangnya pengawasan oleh anggota Koperasi Sarop Do Mulana kelurahan Wek II Batangtoru, kurangnya pemahaman untuk menjalankan dan memelihara fasilitas yang disediakan dan kurangnya motivasi untuk menjalankan program yang telah diberikan secara berkelanjutan.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Sampah, Organik, Kompos.

  1. Aprillia Theresia, dkk, Pembangunan Berbasis Masyarakat, Bandung: Alfabeta, 2014.
  2. Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
  3. Firmansyah, Hairi “Ketercapaian Indikator Keberdayaan Masyarakat dalam Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) di kota Banjarmasin”, Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol. 2, No.2, Juni 2012.
  4. ______________, “Tingkat Keberdayaan Masyarakat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Tanah Laut”, Jurnal Agribisnis Perdesaan Universitas Lambung Mangkurat, Volume 02, No.1, Maret 2012.
  5. Hadisuwito, Sukamto, Membuat Pupuk Organik Cair, Jakarta: PT AgroMedia Pustaka, 2012.
  6. Dianto, Icol. “PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI PASAMAN.” Jurnal Hikmah 10, no. 1 (2016): 122.
  7. Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
  8. M. Anwas, Oos, Pemberdayaan Masyarakat di Era Global, Bandung: Alfabeta, 2014.
  9. Machedrawaty, Nanih & Agus Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi sampai Tradisi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.
  10. Mardikanto, Totok & Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2013.
  11. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rhineka Cipta, 2004.
  12. Pachta, Andjar W. dkk, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2005.
  13. Silvia, Reni Nasution, “Berbagai Cara Penanggulangan Limbah”, Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015.
  14. Sumantri, Arif, Kesehatan Lingkungan, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010.
  15. Soerkoyo, Hery, Kiat Pintar Memproduksi Kompos dengan Pengurai Buatan Sendiri, Yogyakarta: Lily Publisher, 2011.
  16. Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat, Mungkinkah Muncul Antitesisnya?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
  17. Soleh, Chabib, Dialektika Pembangunan dengan Pemberdayaan, Bandung: Fokus Media, 2014
  18. Sulistiyani & Ambar Teguh, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, Yogyakarta: Gava Media, 2004.
  19. Republik Indonesia, 1992, “Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian”.
  20. Ryadi, Slamet, Kesehatan Lingkungan, Surabaya: Karya Anda, 1984
  21. Tatan Hermansah, dkk, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
  22. Tim Penulis : Divisi Penulisan & Multimedia Move Indonesia Divisi Penerbitan dan Dokumentasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Ayo Membuat Kompos Takakura, Mojokerto, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, 2007.
  23. Yulistiani, Indriyani, Ragam Penelitian Kualitatif: Penelitian Lapangan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001
  24. Zubaedi, Pengembangan Masyarakat: Wacana dan Praktik, Jakarta: Prenadamedia Grup, 2013.
  25. Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
  26. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/03/15/omv2sg319-setiap-hari-indonesia-produksi-sampah-65-juta-ton.
  27. https://geotimes.co.id/arsip/2019-produksi-sampah-di-indonesia-671-juta-ton-sampah-per-tahun/
  28. http://www.menlh.go.id/DATA/UU18-2008.pdf
  29. http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/ssk/kab.tapanuliselatan/Dok.Final%20SSK.pdf
  30. http://tapanuliselatankab.bps.go.id/
  31. digilib.uinsby.ac.id/402/5/Bab%202.pdf
  32. https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.participatorymethods.org/method/power&prev=search
  33. Ibnu Abbas, Pandangan Syariah Dalam Pengelolaan Sampah, https://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2011/02/20/pandangan-syariah-dalam pengelolaan asampah. html.


 

SEKRETARIAT JURNAL AT-TAGHYIR

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.

 Email: jurnaltaghyir@uinsyahada.ac.id