PENERAPAN METODE MENGHAFAL DAN BANDONGAN DALAM PEMBELAJARAN KITAB NAHWUDI PONDOK PESANTREN TANJUNG PASIR AL-AWWABIEN JAMBI

Abstract

Abstract

This research discusses the application of memorization and bandongan methods in learning the book of nahwu at the Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi Islamic Boarding School. This research aims to find out the process of applying the method, knowing the supporting and inhibiting factors as well as the efforts made by the teacher towards inhibiting factors in implementing the memorization and bandongan methods in learning the book of nahwu at the Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi Islamic Boarding School. This research uses a qualitative descriptive research method, where the researcher is the key instrument. The subjects in this research were nahwu subject teachers, Islamic boarding school students, the Head of Madin Wustho and the Khuwaidim of the Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi Islamic Boarding School. Data collection in this research used observation, interviews and documentation. The data analysis process consists of reducing data, presenting data and concluding. The results of this research show that there are several applications of memorization and bandongan methods in learning the book of nahwu at the Tanjung Pasir Al-Awwabien Islamic Boarding School, Jambi. The process method of memorizing: a). Encoding, b). Storage and c). Retrieval. Meanwhile, the bandongan method uses the process: a). A kiai or ustadz creates good communication, b). Starting teaching, c). At a high level of learning, the application of the sorogan method, d). Students ask questions and e). Closing. There are supporting factors, namely competent teachers, surrounding conditions and adequate facilities, while inhibiting factors are language factors, material that is too much and difficult to understand, different abilities of students, time allocation and wrong thinking of students. The efforts or solutions made include linking it with Indonesian, dividing sub-chapters in several meetings, re-explaining material that has not been understood, not pushing limits on memorization, paying more attention to students, providing motivation, flexible time and more innovative teachers.

Keywords: Memorization Method, Bandongan Method, Nahwu Book.

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang penerapan metode menghafal dan bandongan dalam pembelajaran kitab nahwu di Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerapan metode, mengetahui faktor pendukung dan penghambat serta upaya yang dilakukan guru terhadap faktor penghambat dalam penerapan metode menghafal dan bandongan dalam pembelajaran kitab nahwu di Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menjadi instrument kunci. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran nahwu, santri/santriwati, Kepala Madin Wustho serta Khuwaidim Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data terdiri dari mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penerapan metode menghafal dan bandongan dalam pembelajaran kitab nahwu di Pondok Pesantren Tanjung Pasir Al-Awwabien Jambi. Adapun metode menghafal dengan proses: a). Encoding, b). Storage dan c). Retrieval. Sedangkan metode bandongan dengan proses: a). Seorang kiai atau ustadz menciptakan komunikasi yang baik, b). Memulai pengajaran, c). Pada pembelajaran tingkat tinggi, penerapan metode sorogan, d). Santri bertanya dan e). Penutup. Terdapat faktor pendukung yaitu guru yang kompeten, keadaan sekitar dan fasilitas yang memadai, sedangkan faktor penghambat yaitu faktor bahasa, materi yang terlalu banyak dan sulit difahami, kemampuan santri yang berbeda, alokasi waktu dan pemikirin santri yang salah. Adapun upaya atau solusi yang dilakukan diantaranya, mengkaitkan dengan bahasa Indonesia, membagi sub bab dalam beberapa pertemuan, menjelaskan kembali materi yang belum difahami, tidak memaksakan batas hafalannya, lebih perhatian kepada santri, memberikan motivasi, fleksibel waktu dan guru lebih inovatif.

Kata Kunci:Metode Menghafal, Metode Bandongan, Kitab Nahwu.