Peta Sosial Ekonomi Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau

Yefni Yunis* -  Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia
Y Rahmat Akbar -  STIE Persadabunda, Indonesia
Muhammad Haris -  Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan dan konteks kerentanan di masyarakat lokal, mengenali masalah sosial dan gambaran kondisi sosial-ekonomi masyarakat lokal, serta mengidentifikasi pelaku dan kelompok kunci yang berpengaruh di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Desain penelitian dilakukan secara kualitatif dan deskriptif dengan pendekatan Rapid Rural Appraisal (RRA) dengan sampel perwakilan, wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian disimpulkan pihak-pihak yang menjadi pelaku proses interaksi sosial pada peta aktor desa menjelaskan bahwa kepala desa memiliki peran sentral di masyarakat, dengan memiliki hubungan langsung terhadap RW, RT, LKMD, KESRA, Posyandu. Terdapat empat masalah utama sosial ekonomi yaitu kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja dan kesehatan.

 

Kata Kunci: Pemetaan, sosial ekonomi, pengembangan masyarakat

 

Abstact

This research aims to identify environmental factors and the context of vulnerability in local communities, identify social problems and illustrate the socio-economic conditions of local communities, and identify key actors and key groups in Tarai Bangun Village, Tambang District, Kampar Regency, Riau Province. The research design was carried out qualitatively and descriptively with the Rapid Rural Appraisal (RRA) approach with representative samples, in-depth interviews and observations. The results of the study, it was concluded that the parties who were the actors of the social interaction process on the village actor map explained that the village head had a central role in the community, by having a direct relationship to RW, RT, LKMD, KESRA, Posyandu. There are four main socioeconomic problems, namely poverty, unemployment, juvenile delinquency and health.

 

Keywords: Mapping, social economy,community development
  1. Referensi
  2. BPS. (2018). Kecamatan Tambang Dalam Angka 2018. Bangkinang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kampar.
  3. Meilantina, M. (2013). Pemetaan Sosial (Social Mapping): Studi di Wilayah Kabupaten Kapuas-Provinsi Kalimantan Tengah. J-SEA (Journal Socio Economics Agricultural), 32-43 Vol.8 No.1.
  4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional
  5. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2007 tentang Jaringan Data Spasial Nasional
  6. Peraturan Menteri Negara Agraria KBPN Nomor 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Pedesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan, Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/Warna untuk Penyajian Dalam Peta, Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Jakarta
  7. Peraturan Menteri Negara Agraria KBPN Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Jakarta
  8. Rudito, B., & Famiola, M. (2013). Social Mapping : Metode Pemetaan Sosial, Teknik Memahami Suatu Masyarakat atau Komuniti, Edisi Revisi. Bandung: Rekayasa Sains.
  9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
  10. Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
  11. Yurnas, D. O., Sarwinda, D., & Muttakin, F. (2015). Pengelompokan Penerima Bantuan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Pendekatan Data Mining Terintegrasi Sistem Pendukung Keputusan, Studi Kasus: Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar. SENATKOM Universitas Putra Indonesia YPTK (pp. 14-19 Vol. 1, Oktober 2015). Padang: ISSN : 2460-4690.


 

SEKRETARIAT JURNAL AT-TAGHYIR

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.

 Email: jurnaltaghyir@uinsyahada.ac.id