PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI HOME INDUSTRY BATIK DI DESA SENDANG DUWUR KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Muhtadi Muhtadi* -  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Abtract

               In this paper, want to see how the empowerment process is done and what the results can be obtained by people who are members of the home industry batik. Thus, the method used in this paper is a qualitative method, namely observations and interviews in order to see how far the process done by batik home industry and see the results obtained by its members. The theory used is the theory of empowerment stages proposed by Sumodiningrat and theory of empowerment indicators proposed by Edi Suharto.

               The results showed that the empowerment process conducted batik home industry in accordance with the three stages of empowerment stage of penyauaran, transformation stage and stage of intellectual improvement. While the results obtained by the community from the batik home industry use only 3 of the 8 indicators of empowerment proposed by Edi Suharto. Home industry batik can be said to have succeeded in empowering society around home industry location. Successfully transforming unproductive societies into productive ones and having income that is not only used to meet the needs of life, and can also be invested to be used in the future.

 

Abstrak

 

Dalam penulisan ini, ingin melihat bagaimana proses pemberdayaan yang dilakukan serta apa saja hasil yang dapat diperoleh masyarakat yang tergabung dalam  home industry  batik.Dengan demikian, metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif, yaitu pengamatan dan wawancara guna untuk melihat sejauh mana proses yang dilakukan oleh home industry  batik serta melihat hasil yang didapat oleh anggotanya. Teori yang digunakan adalah teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Sumodiningrat dan teori indikator pemberdayaan yang dikemukakan oleh Edi Suharto.

Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang dilakukan home industry batik sesuai dengan tiga tahapan pemberdayaan yaitu tahap penyadaaran, tahap transformasi dan tahap peningkatan intelektualitas. Sedangkan hasil yang diperoleh oleh masyarakat dari home industry batik  hanya menggunakan 3 dari 8 indikator pemberdayaan yang dikemukakan  oleh Edi Suharto.

Home industry batik dapat dikatakan sudah berhasil memberdayakan masyarakat disekitar lokasi home industry. Berhasil merubah masyarakat yang tidak produktif menjadi produktif serta memiliki penghasilan yang tidak hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan juga bisa diinvestasikan untuk dipergunakan dimasa yang akan mendatang.

  1. A.Nunuk P. Murniati. 2004. Gentar Gender Perempuan Indonesia dalamPerspektif Agama, BudayadanKeluarga,Mangelang: Indonesia Tera.
  2. Adi, Isbandi Rukminto.2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
  3. Asep Iwan Setiawan, Dakwah Berbasis Pemberdayaan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Mad’u, Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, Vol 6 No 2 Juli-Desember 2012
  4. Artmanda. W. 2001. KamusLengkapBahasaIndonesi, JombangLintas media,
  5. Bambang, Marhijanto. 1999. kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Masa kini, Surabaya: Terbit Terang.
  6. BariadiLili, dkk. 2005. Zakat danWariusaha, Jakarta: CV. PustakaAmri.
  7. Bungin, Burhan. 2003 Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada..
  8. Diana.1991. Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press.
  9. DirekturPemberdayaan Fakir MiskinDirektoratJendralPemberdayaanSosial, ModulPembentukandanPpengelolaanKUBE, Jakarta: departemenSosial RI, 2007.
  10. Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial, h. 60.
  11. Fakih, Mansour.2005. Analisis Gender dan Transformasi Sosial Cet. IX,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  12. Gunawan,Sumohadiningra. 1997. Pembangunan daerahdan Pembangunan Masyarakat, Jakarta: Bina Rena Pariwara.
  13. Hadi, Sutrisno. 1983. Metodologi Research,Jakarta: Andi Offset.
  14. Handriansyah, Haris. 2013. Metodelogi penelitian kualitatif: Untul Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
  15. Hasyim, Syafiq.2005, PengantarFeminismedanFundamentalisme Islam Cet. I. Yogyakarta: LkiS.
  16. Hidayati, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: Lembaga Penelitian dan UIN Jakarta Press.
  17. Humm, Maggie.2002. EnsiklopediaFeminisme, Yogyakarta: FajarPustaka.
  18. Muhammad Istan, Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Ekonomi Umat Menurut Perspektif Islam, Al Falah: Journal of Islamic Economics, Vol. 2, No. 1, 2017


 

SEKRETARIAT JURNAL AT-TAGHYIR

Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.

 Email: jurnaltaghyir@uinsyahada.ac.id