https://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/issue/feedJurnal Kajian Gender dan Anak2024-01-23T16:19:49+00:00Arbanur Rasyidjurnalkga@uinsyahada.ac.idOpen Journal Systems<table><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p><img src="/public/journals/29/journalThumbnail_en_US.jpg" alt="" width="135px" /> </p></td><td style="width: 20px;"><div id="journalDescription"> </div><div> </div><div><br /><table style="width: 598px;" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody align="top"><tr><td style="width: 119.333px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">Journal Title</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: <strong>Jurnal Kajian Gender dan Anak</strong></span></div></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">ISSN</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1487159640" target="_blank">2549-6344</a> (print) | ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1487161541" target="_blank">2549-6352</a> (online)</span></div></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">DOI Prefix</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: Prefix <a href="https://search.crossref.org/search/works?q=+2549-6352&from_ui=yes" target="_blank">10.24952/gender</a> by Crossref <img src="/public/site/images/nurhidayatuloh/crosreff3.png" alt="" /></span></div></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">Editor in Chief</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: Arbanur Rasyid</span></div></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><span style="font-size: small; color: #000000;">Managing Editor</span></td><td style="width: 458.667px;"><span style="font-size: small; color: #000000;">: <a>Dr. Fauziah Nasution, M.Ag.</a></span></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><span style="font-size: small; color: #000000;">Publisher</span></td><td style="width: 458.667px;"><span style="font-size: small; color: #000000;">: UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan</span></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">Frequency</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: 2 issues per year (June and December)</span></div></td></tr><tr><td style="width: 119.333px;" valign="top"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">Citation Analysis</span></div></td><td style="width: 458.667px;"><div><span style="color: #000000; font-size: small;">: Scopus <span>| </span><span style="color: #000000;">Sinta</span> | <span style="color: #000000;">Google Scholar</span></span></div></td></tr></tbody></table></div></td></tr></tbody></table><span style="font-size: small; text-align: justify;">Jurnal Kajian Gender dan Anak is published by the Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak) LPPM, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, North Sumatera. Launched in 2017, the journal has been issued two times a year every June and December. Jurnal Kajian Gender dan Anak focuses on publishing high-quality scientific articles that emphasize gender relations and the position of women and children in general by considering how gender shapes and is shaped by other social, cultural, discursive, affective, and material dimensions of difference. The journal takes a multidisciplinary, intersectional, and global approach to gender analysis. As our commitment to the advancement of science and technology, the Jurnal Kajian Gender dan Anak follows the open access policy that allows the published articles freely available online without any subscription.</span>https://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/8334Tenun Ikat Sumba Timur: Kesetaraan Gender dalam Pelestarian Warisan Budaya2024-01-23T16:19:08+00:00Suryadi Tobuyadi88318@gmail.comYulius Hou Dukayuliusduka@gmail.comAfrida Lali Nonoafridanono@gmail.comJuhardy Aldi Prasetyojuhardyprasetyo@gmail.com<p>Artikel ini membahas peran penting keseteraan gender dalam pelestarian warisan budaya tenun ikat di Sumba Timur. Tenun ikat telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Sumba Timur selama berabad-abad, dengan teknik dan motif yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, peran perempuan dalam produksi tenun ikat sering kali terabaikan dan tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi perempuan dalam industri tenun ikat Sumba Timur dan dampaknya terhadap pelestarian warisan budaya. Kami menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap para perajin tenun ikat perempuan di Sumba Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan Sumba Timur memiliki peran sentral dalam produksi tenun ikat, mulai dari proses merajut benang hingga pembuatan motif yang rumit. Mereka juga bertanggung jawab dalam mempertahankan teknik dan pengetahuan tradisional yang diperlukan untuk menghasilkan karya tenun ikat berkualitas tinggi. Namun, perempuan sering menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya dan pasar yang adil, serta kurangnya pengakuan atas kontribusi mereka. Keseteraan gender menjadi faktor penting dalam pelestarian warisan budaya tenun ikat Sumba Timur. Artikel ini mengusulkan strategi yang melibatkan pemberdayaan perempuan melalui peningkatan akses mereka terhadap pelatihan, permodalan, dan pasar yang adil. Selain itu, kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah lokal juga diperlukan untuk menghargai dan melindungi pengetahuan tradisional serta mempromosikan tenun ikat sebagai aset budaya yang berharga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran perempuan dalam pelestarian warisan budaya tenun ikat Sumba Timur dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keseteraan gender dalam menjaga warisan budaya yang bernilai. Dengan demikian, artikel ini berpotensi memberikan kontribusi pada upaya pelestarian budaya lokal dan pembangunan berkelanjutan di Sumba Timur.</p><p><strong><em>Kata kunci </em></strong><strong>: </strong><em>Sumba Timur, tenun ikat, kesetaraan gender, warisan budaya, pelestarian, perempuan, pengetahuan tradisional, pemberdayaan, pasar yang adil, kesadaran masyarakat, pembangunan berkelanjutan.</em><em></em></p>2024-01-11T13:13:53+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Gender dan Anakhttps://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/8182Pengaruh Pertumbuhan Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Di Indonesia Tahun 20222024-01-23T16:18:51+00:00Nheva Waafiyah Ramdhahnevhawaafya@gmail.comAnugerahati Fitriani20210210003@uniku.ac.idSifa Pajar Amanah20210210006@uniku.ac.id<p align="center"><strong>Abstract </strong></p><p><em>Stunting is a growth and development disorder in children where the child's height is shorter than the standard age due to chronic malnutrition and long-term recurrent infections. This study aims to find out by analyzing how the relationship between socio-economic level and the incidence of stunting in children in Indonesia can evaluate how to minimize the chances of stunting in children in Indonesia. The method used in this research is to use literature study by searching and analyzing facts from several scientific sources that are accurate and valid. Shows that there is a relationship between socioeconomic status and the incidence of stunting. In the correlation test the results of the relationship between socioeconomic status and the incidence of stunting in children in Indonesia (r = 0.10) are in accordance with the coefficient interval data where the correlation level is very low.</em></p><p><strong><em>Keyword </em></strong><strong>: </strong><em>Stunting Data, Social Economy, Child Nutrition, Child Stunting, Child Growth and Development</em><strong></strong></p><p align="center"><strong>Abstrak </strong></p><p><em>Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang dimana kondisi tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan menganalisis bagaimana hubungan antara tingkat sosial ekonomi terhadap kejadian stunting pada anak di Indonesia sehingga bisa mengevaluasi bagaimana caranya agar memperkecil peluang terjadinya stunting pada anak di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan studi literatur dengan melakukan pencarian dan menganalisis fakta dari beberapa sumber ilmiah yang akurat dan valid . Menunjukkan adanya hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian stunting. Pada uji korelasi hasil dari hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada anak di Indonesia yaitu (r=0,10) sesuai dengan data interval koefisien dimana tingkat hubungannya sangat rendah.</em></p><p><strong><em>Kata kunci </em></strong><strong>: </strong><em>Data Stunting, Ekonomi Sosial, Gizi Anak, Stunting Pada Anak, Pertumbungan dan Perkembangan Anak </em></p>2024-01-11T13:15:09+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Gender dan Anakhttps://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/9872Studi Gender di Masa Remaja Dalam Kajian Bimbingan Penyuluhan Islam2024-01-23T16:19:49+00:00Edi Fatraedi.fatra@mhs.uingusdur.ac.idMuhammad Rifai Subhipekalonganmuhamadrifaisubhi@uingusdur.ac.id<p><em>Abstracts Adolescence is a period when children move towards adulthood. During adolescence, a person experiences physical, mental and social development. Development during adolescence is a development that is sensitive to new things. They are more likely to be able to adapt to something that is easy to do and have the freedom which today is much influenced by the outside world. The problem that most often occurs in adolescence is sexuality. Adolescents carry out deviant actions so that they experience these problems which result in the reproductive system being disrupted. Many diseases attack the reproductive system such as syphilis, gonorrhea, Chlamydia, HIV and AIDS. Teenagers need to be able to recognize this disease and how to prevent it with the contribution of good education. Currently, the curriculum used is the Merdeka learning curriculum at the Merdeka campus which is expected to contribute to preventing Triad-KRR. The Merdeka campus Merdeka learning curriculum uses a learning system that is free and easy to learn in accordance with adolescence. In these prevention efforts, gender roles are the main factor in preventing Triad-KRR. Differences between men and women are not an obstacle in this effort. This research method uses qualitative methods which deepen these problems. With this research, it is hoped that gender and education during adolescence can be controlled and structured well so that teenagers are not vulnerable to experiencing social deviation. The educational curriculum must be an effort to prevent gender-oriented Triad-KRR in adolescence.</em></p><p><strong><em>Keyword</em></strong><strong>: </strong><em>Curriculum; Teenager; Triad-KRR; Gender</em><em></em></p>2024-01-11T13:12:39+00:00Copyright (c) 2024 Edi Fatrahttps://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/8813Strategi Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Yogyakarta dengan Stakeholder dalam Menangani Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga2024-01-23T16:19:28+00:00Garnis Fibria Dian Pertiwigarnisfibria@gmail.comRosalia Indriyati Saptatiningsihsaptatiningsih@gmail.com<p align="center"><strong><em>Abstract </em></strong></p><p><em>This research aims to analyze the handling strategies of Domestic Violence Cases by the Women and Children Protection Technical Service Unit in the city of Yogyakarta. The method used is a qualitative research method based on the phenomenology paradigm, while data collection is done through observation, interviews, and documentation. The conclusion of this research is that the Women and Children Protection Technical Service Unit in Yogyakarta collaborates and synergizes with various stakeholders, including the Department of Women Empowerment and Child Protection, Population and Family Planning Control Agency (DP3AP2KB), Ministry of Women</em></p>2024-01-11T13:13:18+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Gender dan Anakhttps://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JurnalGender/article/view/6511Representasi Perlawanan Stereotip Gender di Lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum)2024-01-23T16:18:07+00:00Nabilah Rahmadieni Hanifahnabilahrahmadienihanifah@gmail.comFresky Edo AtriskaFresky.21075@mhs.unesa.ac.idFebriana Firstra Damayantifebrianafirsta.21063@mhs.unesa.ac.idMazia Duta Sadelfan Putra Santosomaziaduta.21064@mhs.unesa.ac.idRefti Handini Listyanireftihandini@unesa.ac.id<span id="E583" class="qowt-font2-TimesNewRoman">Gender adalah konsep hubungan sosial yang membedakan fungsi dan peran </span><span id="E584" class="qowt-font2-TimesNewRoman">bagi </span><span id="E585" class="qowt-font2-TimesNewRoman">perempuan dan laki-laki.</span><span id="E589" class="qowt-font2-TimesNewRoman">Perbedaan tugas dan peran laki-laki </span><span id="E590" class="qowt-font2-TimesNewRoman">maupun </span><span id="E591" class="qowt-font2-TimesNewRoman">perempuan tidak ditentukan karena keduanya memiliki perbedaan biologis atau kodrati, tetapi dibedakan menurut status, tugas dan peran dalam kehidupan dan perkembangan yang berbeda.</span><span id="E595" class="qowt-font2-TimesNewRoman">Mahasiswa adalah individu yang kerap disebut “Agent of change” yang bisa dijadikan tolak ukur dalam bidang pembangunan dalam sebuah negara terkait suara atau aspirasi yang ada didalam dirinya.</span><span id="E597" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> Disisi </span><span id="E599" class="qowt-font2-TimesNewRoman">lain</span><span id="E601" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> kerap ditemukan adanya sekat atau batasan dalam berbagai di lingkungan kampus yang dikontruksi sendiri. Hal ini menjadikan beberapa mahasiswa yang terlibat menjadi tidak leluasa dan cenderung tidak sesuai dengan </span><span id="E603" class="qowt-font2-TimesNewRoman">apa</span><span id="E605" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> yang seharusnya ia inginkan Maka hak-hak seperti ini yang harus diperjuangkan oleh individu yang sadar dan paham akan jati</span><span id="E607" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dirinya</span><span id="E608" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> sehingga s</span><span id="E609" class="qowt-font2-TimesNewRoman">etiap individu pasti membutuhkan sebuah kebebasan dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan keinginannya.</span><span id="E610" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> Penelitian bertujuan </span><span id="E611" class="qowt-font2-TimesNewRoman">untuk menget</span><span id="E612" class="qowt-font2-TimesNewRoman">a</span><span id="E613" class="qowt-font2-TimesNewRoman">hui seberapa besar masalah streotip gender ini terjadi </span><span id="E614" class="qowt-font2-TimesNewRoman">pada lingkungan mahasiswa </span><span id="E615" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dan baga</span><span id="E616" class="qowt-font2-TimesNewRoman">i</span><span id="E617" class="qowt-font2-TimesNewRoman">mana individu </span><span id="E618" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dalam </span><span id="E619" class="qowt-font2-TimesNewRoman">mempresentasikan dan melawan atas apa yang mereka inginkan. </span><span id="E620" class="qowt-font2-TimesNewRoman">Dengan </span><span id="E621" class="qowt-font2-TimesNewRoman">menggunakan metode kualitatif deskriptif</span><span id="E622" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> melalui </span><span id="E623" class="qowt-font2-TimesNewRoman">teknik observasi dan wawancara</span><span id="E624" class="qowt-font2-TimesNewRoman">, hasil penelitian</span><span id="E625" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> ini adalah </span><span id="E626" class="qowt-font2-TimesNewRoman">b</span><span id="E627" class="qowt-font2-TimesNewRoman">entuk perlawanan streotip gender sangat beragam bergantung pada </span><span id="E628" class="qowt-font2-TimesNewRoman">bagaimana </span><span id="E629" class="qowt-font2-TimesNewRoman">lingkungan </span><span id="E630" class="qowt-font2-TimesNewRoman">mahasiswa</span><span id="E631" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> dan setiap individu yang terlibat selalu memiliki orientasi gaya yang berbeda</span><span id="E632" class="qowt-font2-TimesNewRoman">-beda</span><span id="E633" class="qowt-font2-TimesNewRoman">. </span><span id="E634" class="qowt-font2-TimesNewRoman">P</span><span id="E635" class="qowt-font2-TimesNewRoman">ada umumnya</span><span id="E636" class="qowt-font2-TimesNewRoman">,</span><span id="E637" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> perempuan di</span><span id="E639" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dalam organisasi </span><span id="E640" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dikenal dan </span><span id="E641" class="qowt-font2-TimesNewRoman">banyak yang diidentikkan dengan peran sebagai sekretaris ataupun bendahara, namun jarang </span><span id="E642" class="qowt-font2-TimesNewRoman">mengarah pada peran </span><span id="E643" class="qowt-font2-TimesNewRoman">pemimpin organisasi atau sebagai penguasa</span><span id="E644" class="qowt-font2-TimesNewRoman"> sehingga ha</span><span id="E645" class="qowt-font2-TimesNewRoman">l ini jelas merepresentasikan peran wanita di dalam sebuah keluarga, bahwa tugas </span><span id="E646" class="qowt-font2-TimesNewRoman">perempuan</span><span id="E649" class="qowt-font2-TimesNewRoman">hanya dalam ranah mengurus keuangan</span><span id="E651" class="qowt-font2-TimesNewRoman">dan dalam tataran rumah tangga saja</span><span id="E652" class="qowt-font2-TimesNewRoman">. </span>2024-01-11T13:16:19+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Kajian Gender dan Anak