AMAR MA’RUF NAHY MUNKAR DALAM PERSPEKTIF DAKWAH

Ali Anas (IAIN Padangsidimpuan, Indonesia)

Abstract


Kajian ini bertujuan untuk memahami makna amr ma’ruf nahy munkar dalam perspektif dakwah. Dalam literatur Islam, banyak ditemukan para aktivis, akademis serta para sarjana muslim yang memfokuskan tentang amr ma’ruf nahy munkar. Usaha pengkajian tersebut berdasarkan kebutuhan serta tingkatan pengetahuan masing-masing. Namun, pengkajian tersebut hanya pada tingkat relatif dan sesuai dengan situasi dan kondisi, karena pengkajian terhadap makna yang terkadung dalam al-Qur’an selalu terbuka untuk dianalisis dan dapat ditemukan hasil yang berbeda walaupun dengan cara yang sama.  Amr ma’ruf nahy munkar adalah anjuran untuk melaksanakan kebaikan dan mencegah dari keburukan. Amr ma’ruf nahy munkar suatu yang umum ditemukan di lingkungan masyarakat Islam karena melaksanakan amr ma’ruf nahy munkar merupakan suatu jalan yang ditempuh dalam mengembangkan ajaran Islam tersebut. Amr ma’ruf nahy munkar dikatakan sebagai esensi dakwah, karena tugas dai adalah menyampaikan pesan agama berdasarkan syari’at Islam, mentauhidkan bagi yang kafir, menghidupkan hati yang mati, menyelamatkan dari kesesatan, solusi terhadap problem, keyakinan bagi yang ragu dan membawanya kepada kebahagiaan dunia dan keselamatan di akhirat.


Full Text:

PDF

References


Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1994), hlm. 241.

Ali Audah, Konkordansi Qur’an: Panduan Kata Dalam Mencari Ayat Al-Qur’an (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa dan Mizan, 1997), cet. Ke II, hlm. 438.

Hamka, Tafsir Al-Azhar (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1987), hlm. 133.

Dawam Rahardjo, Ensiklopedia Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci (Jakarta: Penerbit Paramadina, 1996), hlm. 627.

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Volume 3 (Jakarta: Lentera Hati, 2012), cet. Ke V, hlm. 214.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Al-Fatih (Jakarta: PT Insan Mulia, 2012), hlm. 63.

Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 2004), cet. Ke VII, hlm. 275.

Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 39.

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Hamzah, 2009), hlm. 3.

Muhammad Husain Fadhullah, Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an Pegangan bagi para Aktivis, diterjemahkan oleh Tarmana Ahmad Qasim dari judul asli, Uslub ad-Dakwah fi al-Qur’an (Jakarta: Lentera Basritama, 1997), hlm. 10.

Jakfar Puteh dan Saifullah, Dakwah Tekstual dan Kontekstual Peran dan Fungsinya dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 5.

amaluddin Kafie, Psikologi Dakwah: Bidang Studi dan Bahan Acuan (Surabaya: Offset Indah, 1993), hlm. 66.

Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama (Bandung: Mizan, 1999), hlm. 253.

Sasa Suarsa Sanjaya, Pengantar Komunikasi (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 1993), hlm. 45.




DOI: https://doi.org/10.24952/hik.v13i1.1337

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ali Anas


HIKMAH

JURNAL ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM TERINDEX OLEH :


SEKRETARIAT JURNAL HIKMAH

 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

 Jl. H.T. Rizal Nurdin Km. 4,5 Sihitang Padangsidimpuan Telp. (0634)22080.